"Belajar akan lebih efektif jika dilakukan dalam
kondisi menyenangkan, dan pembelajaran akan semakin cepat
dan mendalam jika seluruh otak terlibat."
kondisi menyenangkan, dan pembelajaran akan semakin cepat
dan mendalam jika seluruh otak terlibat."
1. PROBLEM BELAJAR (UMUM)
- Sulit mengerti/menangkap pelajaran (dari penjelasan guru atau aktivitas membaca buku).
- Cepat lupa apa yang sudah dipelajari (sudah kita ketahui sebelumnya)
- Sulit konsentrasi saat belajar.
- Blank saat ujian.
Kenyataan-kenyataan seperti ini sering membuat siswa
- Nilai Try Out-nya berkembang lambat atau mungkin tidak berkembang
- Nilai ujian sekolahnya biasa-biasa
- Nilai UN-nya biasa-biasa
- Tidak berhasil diterima di pilihan pertama Ujian Masuk PTN atau mungkin gagal.
2. FAKTOR PENYEBAB
Faktor-faktor penyebab yang bisa kelihatan atau bisa dilacak:
- Tidak ada persiapan sedikitpun sebelum masuk kelas
- Terlambat masuk kelas (masuk setelah pelajaran dimulai)
- Tidak fokus saat belajar
- Tidak fun, merasa ada tekanan
- Tidak antusias, ngantuk-ngantuk saat belajar
- Tidak mencatat apa yang dipelajari atau mencatat asal-asalan
- Tidak mengarsip dengan baik semua catatan
- Malas mengulang pelajaran (catatan dan soal-soal yang sudah pernah dibahas), mengulang pelajaran, tetapi kurang efektif, karena: catatan tidak lengkap, tidak sistematis
- Tidak ada faktor pendorong (motivasi) untuk maju dan berprestasi
- Lingkungan yang tidak kondusif (bisa rumah, sekolah, bimbel, kelompok yang dimasuki, dll)
- Memandang diri rendah, lemah (inferior)
- Kesadaran diri rendah (tidak peduli hari esok)
3. OTAK DAN PEMBELAJARAN
Belajar merupakan salah satu fungsi penting dari otak. Agar kita dapat belajar secara efektif, maka perlu dipahami berbagai informasi, bagian-bagian, dan cara kerja otak.
- Menurut penelitian, pada umumnya orang baru menggunakan sekitar 5% dari kapasitas otaknya. Orang-orang yang disebut genius, seperti Einstein, diperkirakan baru menggunakan kapasitas otaknya sekitar 6-7 % (Sandy MacGregor)
- Otak Anda ibarat raksasa tidur yang siap dibangunkan (Toni Buzan)
- Berbagai ungkapan yang menggambarkan kehebatan otak manusia: otak adalah seperangkat mesin terkompleks di jagad raya; otak manusia merupakan wilayah terbesar di dunia yang masih sangat sedikit digali; otak manusia adalah supercomputer biologis (dikutip dari berbagai buku).
- IQ hanya sebagian dari kecerdasan manusia, manusia memiliki kecerdasan multi (multiple intelligence); IQ manusia tidak tetap; Semua kecerdasan manusia dapat dikembangkan (Howard Gardner).
- Otak kita dapat dibagai atas tiga tingkatan: Otak Reptil (batang otak), Otak Mamalia (sistem lembik), dan Neokorteks (otak berpikir) yang ketiganya lajim disebut Otak Triune atau Three in One. Memanfaatkan seluruh bagian otak merupakan kunci untuk membuat belajar lebih cepat, lebih menarik, dan lebih efektif (Dave Meier).
- Berkaitan dengan otak, fisik dan indra dalam belajar, setiap orang memiliki modalitas VISUAL – AUDITORIAL – KINESTETIK. Belajar akan sangat efektif jika melibatkan ketiga modalitas itu sekaligus (ini disebut BELAJAR SIMULTAN).
- Kita memiliki dua belahan otak, yakni otak belahan kiri dan otak belahan kanan (Otak Kiri & Otak Kanan). Jika kita memanfaatkan kedua belahan otak ini dalam belajar secara seimbang, maka belajar akan sangat efektif.
- Otak dan tubuh terkait dan tak terpisahkan dengan berbagai cara. Gerakan tubuh dapat meningkatkan fungsi otak, demikian sebaliknya keadaan otak berpengaruh besar terhadap tubuh. Supaya belajar lebih efektif, maka libatkanlah tubuh dan semua indra selain seluruh bagian otak tentunya (Dave Meier).
4. CARA KERJA OTAK
Bagaimana otak bekerja memahami informasi, menyimpan informasi, dan memunculkan kembali saat diperlukan dapat dijelaskan berikut ini:
Pembagian otak sadar dan otak bawah sadar adalah berdasarkan fase kerja otak, bukan secara fisiologis. Namun ada ahli yang mengatakan, bahwa pikiran sadar merupakan bagian luar dari diri (wujud eksternal) manusia, sedangkan pikiran bawah sadar merupakan wujud internal. Wujud eksternal itu hanya bagian kecil dari manusia yang kekuatannya terbatas sedangkan wujud internal merupakan bagian terbesar manusia yang kekuatannya “hampir tidak terbatas”.
Dalam kesempatan ini, kita membahas otak bawah sadar dalam hal tertentu saja. Bahwa semua data dan informasi yang ditangkap pikiran sadar akan disimpan di pikiran bawah sadar dan menjadi apa yang disebut sebagai “ingatan” atau “memori”. Selain data, informasi, dan pesan-pesan, di dalam pikiran bawah sadar juga disimpan semua kebiasaan kita. Pada saat tertentu dan diperlukan, pikiran sadar bisa memanggil (me-recall) apa-apa yang disimpan di pikiran bawah sadar. Tetapi sesuai namanya “pikiran bawah sadar” banyak aktivitas pikiran bawah sadar terjadi di luar kendali pikiran sadar, hal mana dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan.
5. GELOMBANG OTAK
- Beta > 12 put./det (cenderung terjadi kalau sibuk, stress)
- Alfa 7 - 12 put./det (rileks, pikiran terfokus pada satu hal)
- Teta 4 - 7 put./det (cenderung terjadi kalau ngantuk atau baru tidur)
- Delta <>
(Kondisi Alfa bisa dicapai dengan melakukan RELAKSASI).
6. BELAJAR EFEKTIF (DI DALAM KELAS)
(Bagaimana supaya kita terbantu untuk lebih memahami pelajaran dan mengingat dengan baik)
SLANT (Sikap belajar di kelas)
- Sit up on your chair
- Lean forward
- Ask question
- Nod your head
- Talk to your teacher
Melakukan beberapa cara belajar sekaligus, melibatkan banyak unsur fisik dan indra dalam belajar (belajar dengan cara multi-sensori atau belajar dengan melibatkan modalitas VISUAL – AUDITORIAL – KINESTETIK).
7. MENCATAT DAN MENGINGAT PELAJARAN
Dengan mencatat – mencatat apa yang kita lihat, baca, dan dengar dapat meningkatkan daya ingat kita. Tepatnya, mencatat membuat penyimpanan informasi di dalam otak akan lebih baik sehingga mudah mengingat kembali informasi itu jika diperlukan.
Tanpa mencatat dan membaca ulangi catatan, kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang pernah dibaca atau didengar pada waktu-waktu yang lalu.
Bagaimana kita mencatat?
- Catatan format outline (biasa)
- Catatan: Tulis-Susun
- Peta Pikiran (Mind Mapping)
Penulisan catatan adalah mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru atau orang lain seraya menuliskan poin-poin utamanya.
Penyusunan catatan adalah merespon pikiran sendiri, menuliskan reaksi pikiran dan kesan-kesan kita sendiri sambil mendengarkan materi yang sedang disampaikan guru atau orang lain.
CTS membuat kita mampu melakukan keduanya sekaligus – mencatat informasi dari orang lain dan tetap mengikuti jalan pikiran kita sendiri. Kadang-kadang, reaksi pikiran kita sendiri bisa lebih penting dari informasi yang kita dapatkan dari orang lain.
Dengan CTS, kita melibatkan pikiran luar dan pikiran dalam sekaligus. Hal ini berdampak untuk menciptakan konsentrasi tinggi dalam belajar, selanjutnya hasil belajar kita menjadi lebih maksimal.
Peta Pikiran
Teknik mencatat Peta Pikiran (Mind Map) dikembakangkan pada tahun 1970 oleh Tony Buzan, seorang doktor di bidang psikologi dan matematika. Cara mencatat ini didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya. Otak kita sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan.
Peta Pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual atau berupa pola dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan dengan mudah. Cara mencatat ini menyenangkan dan kreatif. Kebanyakan orang yang fasih dan gemar membuat Peta Pikiran lebih senang mengulang pelajaran yang dicatatnya dan ingatannya menjadi lebih baik.
Memulai Peta Pikiran
Sediakan waktu sejenak dan lihat halaman berikut. Pejamkan mata dan bayangkan sebuah apel diletakkan pada halaman tersebut. Dimanakah Anda membayangkan apel di halaman tersebut? Apakah apel itu hitam putih atau berwarna, utuh atau bekas gigitan?
Hukum Peta Pikiran
- Letakkan kertas dalam posisi terbaring untuk memberi Anda lebih banyak ruang dan kebebasan untuk mencatat;
- Mulailah dengan citra berwarna di tengah-tengah (menempatkan poin utama). Sebuah citra sering kali bernilai seribu kata dan mendorong pemikiran kreatif seraya meningkatkan memori dengan signifikan.
- Tariklah cabang tebal dari ide utama untuk setiap topik dan semakin mengecil untuk subtopik berikutnya. Warnailah setiap cabang dengan warna berbeda (warna yang sama diberi antara dengan warna yang lain).
- Dapat dengan mempergunakan stabilo, spidol, dan pewarna sejenis untuk memberi kesan indah.
- Kata sebaiknya ditulis dengan huruf cetak, sebab akan memberikan umpan balik yang lebih fotografis, jelas, mudah dibaca, dan lebih komprehensif.
- Kata sebaiknya ditulis di atas garis, dan setiap garis sebaiknya dihubungkan dengan garis lain. Ini menjamin Peta Pikiran tetap pada struktur dasar.
- Kata yang dicatat sebaiknya dalam unit (usahakan satu atau dua kata per garis, sedikit mungkin kata). Ini membuat setiap kata lebih bebas mengait serta memberikan kebebasan dan fleksibilitas lebih banyak dalam membuat catatan.
- Baik sekali kalau menggunakan gambar atau simbol sehingga Peta Pikiran lebih mudah diingat.
Penggunaan dan Manfaat Peta Pikiran
Toni Buzan merekomendasikan Peta Pikiran digunakan untuk mengulang pelajaran. Artinya pelajaran yang sudah dipelajari (di catatan biasa, catatan: tulis-susun, atau buku) ditulis ulang (diringkas) menjadi catatan Peta Pikiran.
Namun, banyak orang yang sudah biasa menggunakan Peta Pikiran mengatakan, ternyata catatan ini sangat efektif digunakan untuk mencatat pada saat rapat, diskusi, dan seminar. Bagus juga dipakai membuat rencana kerja, rancangan ide, atau rancangan pidato.
Peta Pikiran boleh disebut sebagai teknik mencatat tingkat tinggi, yang manfaatnya luar biasa dalam pembelajaran, antara lain:
- Menciptakan konsentrasi tinggi
- Mengaktifkan otak luar dan dalam sekaligus
- Mengaktifkan otak belahan kiri dan kanan sekaligus
- Menghasilkan ingatan berjangka panjang
- Menghasilkan kemampuan berpikir kreatif
- Menghasilkan kemampuan melihat persoalan secara utuh
- Membuat proses belajar jauh lebih mudah, lebih cepat, dan lebih fun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar