Pengantar
Ketrampilan berbicara di depan umum (public speaking) atau melakukan presentasi (presentation) secara efektif dengan bahasa lisan (verbal) adalah kebutuhan bagi orang-orang yang ingin sukses. Apapun profesi atau pekerjaan seseorang: politisi, pejabat pemerintah, manajer perusahaan, pegawai atau karyawan, professional, ilmuwan, pengusaha, dan guru – suatu saat pasti dituntut untuk berbicara atau memberi presentasi di depan orang banyak – dan kemampuannya berbicara itu secara langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak bagi pekerjaan atau diri pribadinya.
Orang yang cakap berbicara di hadapan orang banyak pada umumnya mendapat respek dan penghargaan orang banyak. Sebaliknya, orang yang tidak cakap berbicara di hadapan orang banyak, sekalipun yang bersangkutan hartawan dan berpangkat akan kurang mendapat penghargaan yang setimpal dengan kedudukannya. Berkaitan dengan ini, Larry King, yang pernah mengaku bahwa mata pencahariannya selama tigapuluh tujuh tahun adalah berbicara mengatakan, “Jalan menuju sukses, baik sosial maupun professional, dilalui lewat berbicara. Bila Anda tidak meyakinkan sebagai pembicara, jalan itu dapat sangat buruk.”
Ketrampilan berbicara di depan umum (public speaking) atau melakukan presentasi (presentation) secara efektif dengan bahasa lisan (verbal) adalah kebutuhan bagi orang-orang yang ingin sukses. Apapun profesi atau pekerjaan seseorang: politisi, pejabat pemerintah, manajer perusahaan, pegawai atau karyawan, professional, ilmuwan, pengusaha, dan guru – suatu saat pasti dituntut untuk berbicara atau memberi presentasi di depan orang banyak – dan kemampuannya berbicara itu secara langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak bagi pekerjaan atau diri pribadinya.
Orang yang cakap berbicara di hadapan orang banyak pada umumnya mendapat respek dan penghargaan orang banyak. Sebaliknya, orang yang tidak cakap berbicara di hadapan orang banyak, sekalipun yang bersangkutan hartawan dan berpangkat akan kurang mendapat penghargaan yang setimpal dengan kedudukannya. Berkaitan dengan ini, Larry King, yang pernah mengaku bahwa mata pencahariannya selama tigapuluh tujuh tahun adalah berbicara mengatakan, “Jalan menuju sukses, baik sosial maupun professional, dilalui lewat berbicara. Bila Anda tidak meyakinkan sebagai pembicara, jalan itu dapat sangat buruk.”
Tidak ada kemampuan yang lebih baik dan lebih besar daripada kemampuan
berbicara di depan umum
H. N. Casson
Untuk menjadi maju, salah satu jalan harus mampu berbicara di depan umum
C. Depew, ekonom terkenal Amerika Serikat
Orang sukses adalah pembicara yang sukses, dan sebaliknya
Larry King
berbicara di depan umum
H. N. Casson
Untuk menjadi maju, salah satu jalan harus mampu berbicara di depan umum
C. Depew, ekonom terkenal Amerika Serikat
Orang sukses adalah pembicara yang sukses, dan sebaliknya
Larry King
Pada pertemuan ini, Anda akan diajak untuk membahas hal-hal penting dalam berbicara di depan umum (public speaking) atau memberikan presentasi kepada orang banyak. Pokok-pokok pembahasan kita adalah:
- Bagaimana Berhasil Menjadi Pembicara di Depan Umum
- Komunikasi Efektif
- Mempersiapkan Materi Pembicaraan di Depan Umum
- Teknik Berbicara di Depan Umum
- Tanggung Jawab Pembicara
- Lima Kesalahan Besar selaku Pembicara
1. BAGAIMANA BERHASIL MENJADI PEMBICARA DI DEPAN UMUM
Larry King, dikutip oleh M. S. Hidayat memberi delapan ciri-ciri pembicara terbaik, yaitu:
- Memandang suatu dari sudut baru - mengambil titik pandang yang tak terduga dari subyek umum.
- Mempunyai cakrawala luas - memikirkan dan membicarakan isu-isu dan pengalaman luas di luar kehidupan mereka sehari-hari Antusias - menunjukkan minat besar pada apa yang mereka perbuat dalam kehidupan mereka dan pada apa yang katakan pada kesempatan berbicara.
- Tidak asyik sendiri - peka, peduli, dan memperhatikan respon pendengar.
- Sangat ingin tahu - terus belajar dan menggali hal-hal baru.
- Memberi ketegasan - Mereka membuat hubungan yang kuat dengan pendengar, berusaha menempatkan diri pada posisi pendengar untuk lebih memahami apa yang diinginkan oleh pendengar.
- Mempunyai selera humor - tidak terus-terusan serius, tetapi berusaha menciptakan suasana lucu dan menyenangkan, bahkan kadang-kadang tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.
- Mempunyai gaya berbicara sendiri - memberikan gambaran bahwa gaya bicara orang berbeda-beda, tetapi masing-masing berhasil karena suatu gaya yang cocok bagi seorang pembicara. Yang penting, pembicara yakin bahwa dia berbicara efektif.
2. KOMUNIKASI EFEKTIF
Berbicara di depan umum (public speaking) pada hakikatnya adalah seni berkomunikasi lisan secara efektif di depan umum. Komunikasi yang efektif dapat tercapai apabila maksud pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami dengan baik oleh komunikan, dan komunikan memberikan umpan balik (feedback) sesuai dengan yang diharapkan oleh komunikator.
Komunikasi efektif paling tidak menimbulkan lima hal (menurut Stewat L. Tubbs dan Sylvia Moss, seperti dikutip Jalaluddin Rakhmat dalam Psikologi Komunikasi, 1993):
- Pengertian - adanya pengertian dari komunikan seperti yang dimaksud oleh komunikator
- Kesenangan - adanya kesenangan yang muncul bagi komunikan dan komunikator
- Pengaruh pada Sikap - adanya pengaruh pada sikap atau tindakan komunikan sebagai akibat pesan yang disampaikan oleh komunikator
- Hubungan sosial yang makin baik - terjalinnya hubungan sosial yang semakin baik sebagai dampak pesan yang disampaikan oleh komunikator
- Tindakan - adanya tindakan nyata dari komunikan sebagaimana dikehendaki komunikator
3. MERANCANG MATERI PEMBICARAAN DI DEPAN UMUM
Paling tidak ada 5 hal yang perlu dipersiapkan sebagai materi pembicaraan di depan publik, yaitu:
- Topik (topic) - pokok atau subjek pembicaraan, seharusnya dipilih berdasarkan pertimbangan karena menarik minat dan perhatian (baik pendengar maupun pembicara), dibutuhkan, atau karena sesuai dengan permintaan.
- Tujuan umum (general purpose), tujuan khusus (specific purpose), dan ide sentral (central idea) – tujuan umum suatu pembicaraan antara lain menyampaikan informasi, membujuk, meyakinkan, atau memberi instruksi kepada pendengar; tujuan khusus tergantung dari tujuan umum; dan ide sentral adalah inti dari pembicaraan, biasanya dikemas hanya dalam satu kalimat yang mudah diserap dan diingat oleh pendengar.
- Pendahuluan (introduction) – pendahuluan berfungsi sebagai pengantar ke arah pokok pembicaraan atau permasalahan yang akan dibahas dan sebagai upaya mempersiapkan mental pendengar. Pada bagian pendahuluan ini, rebutlah perhatian pendengar Anda dan buat mereka untuk selalau ingin mendengar sampai kalimat terakhir dari pembicaraan Anda. Jadi, pembicara haruslah dapat memberikan kesan pertama (first impression) yang baik kepada pendengar.
- Batang tubuh (body) – Batang tubuh pembicaraan hendaknya dibagi menjadi dua atau tiga bagian utama yang akan menjelaskan atau membuktikan ide sentral.
- Kesimpulan/penutup (conclusion) – kesimpulan merupakan ringkasan dari butir-butir utama dan boleh jadi merupakan seruan terkahir kepada pendengar, meminta pendengar memperhatikan secara khusus dan melakukan tindakan sepatutnya. Kesimpulan bukanlah rangkuman dari semua bagian pembicaraan. Kesimpulan harus singkat, sederhana, tidak berbelit-belit, tidak mengemukaan fakta baru, dan dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pesan yang mengesankan pendengar.
4. TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM DAN PRESENTASI
Menurut beberapa pakar public speaking, seorang pembicara umum perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Pendekatan dan Permulaan
Ada beberapa pilihan cara memulai pembicaraan,tergantung suasana pendengar Anda. Misalnya, bisa dengan mengajukan pertanyaan, bisa dengan menyampaikan cerita singkat atau pengalaman, yang nanti ada kaitan dengan materi pembicaraan, bisa dengan sebuah permainan, atau langsung dengan mengutarakan gambaran umum tentang materi pembicaraan.
- Mengatasi kegugupan di depan panggung
- Membuat ketertarikan pendengar
- Menjaga ketepatan berbicara, kejernihan, dan volume suara
- Mempercayai kemampuan sendiri
- Memperbanyak perbendaharaan kata-kata
- Memberi tekanan dalam pembicaraan dan bersemangat (antusias)
Bicaralah dengan penuh energy, bergairah, dan tidak ragu. Jangan bicara setengah-setengah, bimbang, apalagi dengan mulut setengah terbuka. Cara bicara yang tepat adalah dengan suara yang bulat dan penekanan yang baik.
- Menepati waktu
- Memiliki kelancaran berbicara dan rasa humor
- Berbicara dengan menyenangkan dan wajar
- Menggerakkan tubuh secara alami
- Memakai pakaian yang serasi
- Penutupan dan Pengakhiran
5. TANGGUNG JAWAB PEMBICARA PUBLIK
Pembicara yang sedang berbicara di depan umum mempunyai sejumlah tanggung jawab bahwa ia harus menerima sebagai seorang yang berhati-hati, bersungguh-sungguh, adil, dan teliti. Berkaitan dengan ini, beberapa hal harus diperhatikan pembicara publik, yaitu:
- Mempertahankan standar etika - jangan memutarbalikkan informasi dan hormati pendengar.
- Menolak streotip – Streotip adalah terlalu menyederhanakan gambaran mengenai tabiat atau mental suatu kelompok tertentu. Streotip juga diartikan merupakan gambaran atau anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu.
- Memperkaya khasanah kehidupan pendengar – karena pendengar sudah memberi waktu (dan mungkin uang) untuk mendengar Anda, maka pembicara wajib memberi apa yang dibutuhkan pendengar. Mungkin Anda akan memberikan informasi yang menakjubkan yang akan memuaskan keingintahuan intelektual pendengar, atau Anda mungkin akan menghibur dengan beberapa anekdot yang menyegarkan dan mengalihkan mereka dari kerja keras sehari-hari, maka semua pesan Anda merupakan hadiah yang berguna bagi pendengar.
- Selalu bersungguh-sungguh – walaupun pembicara hanya berbicara kepada sedikit orang yang tadinya direncanakan banyak orang, pembicara yang baik akan melakukan yang terbaik.
6. LIMA KESALAHAN BESAR SELAKU PEMBICARA
Menurut Hamilton Gregory, dalam suatu survey yang dilakukan terhadap 64 pebisnis dan professional yang diminta menyebutkan kesalahan yang paling besar yang dilakukan oleh pembicara di depan umum (public speakers) di AS, tercatat sebagai berikut:
- Kesalahan dalam menyiapkan bahan pembicaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pendengar.
- Kekurangan dalam persiapan
- Penyampaian materi pembicaraan yang terlalu banyak
- Kesalahan dalam memelihara kontak mata(contact eye)
- Pembicaraan yang tumpul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar